// Unknown
// On-Friday, November 8, 2013
Pada suatu hari aku dan keluarga besarku sedang berlibur.
Saat itu aku usul kepada keluargaku untuk mengunjungi taman makam pahlawan karena aku belum pernah kesana
dan merasa penasaran. Setelah perpikir panjang akhirnya mereka semua menerima
usulku untuk pergi ke taman makam pahlawan.
Aku senang karena akhirnya mereka menyetujui usulku untuk
pergi ketaman makam pahlawan. Aku asyik
melihat kesana kemari karena aku penasaran dengan perjuangan-perjuangan yang
telah mereka lakukan untuk Negara ini. Karena aku kesana pada siang hari Dan
cuaca cukup panas, aku kehausan.
“ mah?” kataku,
“ iya ada apa nak?” jawab mamaku
“ mah aku haus” kataku menjelaskan
“ kamu haus ya? Ya sudah ini mama kasih uang kamu cari
penjual minuman sendiri ya?” jawab mamaku
“ hmm..yaudah deh ma dari pada aku kehausan” kataku
“ yaudah ini uangnya” kata mamaku
“ oke deh..makasih ma” kataku dengan senang
“ iya nak. Udah sana buruan beli”
Setelah aku mendapatkan uang dari mama, aku keluar dari
sana dan mulai mencari pedagang minuman. Setelah aku mencari-cari aku menemukan
seorang kakek tua yang berjualan minuman. Aku sangat terharu, kakek tua yang
hanya mempunyai satu kaki mendorong gerobaknya kesana-kemari demi mendapatkan
uang. Lalu aku mendatangi kakek tua itu untuk membeli minum.
Kataku, “ kek mau beli minumnya satu ya kek?”
“ iya nak, tunggu
sebentar ya kakek buatkan” kata kakek tua itu
“ iya kek” kataku menjawab
Sambil menunggu aku bertanya kepada kakek itu
“ kek? Maaf ya kek aku mau bertanya.” Kataku
“ iya nak. Mau Tanya apa?” jawab kakek
“ tapi sebelumnya aku minta maaf kalo pertanyaanku
nantinya akan menyinggung kakek. Kek kenapa sih kaki kakek yang sebelah kiri?”
kataku sambil deg-degan
“ oh ini. Dulu kakek pada saat masih muda pernah
mengikuti perang dan akhibat dari perang itu kaki kakek yang menjadi korbannya” jawab kakek itu dengan mata memerah
“ maaf ya kek kalau kakek tersinggung dengan pertanyaanku
tadi?”
“ tidak nak. Kakek tidak tersinggung, hanya saja
pertanyaanmu itu membuat kakek dengan masa perang dulu yang pernah menewaskan
ribuan orang pahlawan” jawab kakek
“ maaf ya kek. Tapi kalau begitu kakek adalah pahlawan
yang masih ada disini” kataku
“ ya begitulah nak” jawab kakek
Sesudah minuman jadi, sambil menikmati minuman itu aku
berpikir-pikir tentang pahlawa -pahlawan yang diceritakan kakek tadi. Hingga dalam
perjalanan pulang pun aku masih memikirkannya.
Perjuangan pahlawan-pahlawan itu menjadikanku semangat
untuk berjuang dan belajar dengan baik agar nantinya menjadi anak pilihan
bangsa.
Klara Neila N.W
VIII-B/ 25