// Unknown
// On-Friday, November 8, 2013
Ø
Nama :
Ir. Soekarno
Ø
Tempat, tanggal, lahir : Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901
Ø
Wafat :
21 Juni 1970 di Jakarta
Ir Soekarno
dikenal sebagai Presiden pertama
Republik Indonesia dan juga sebagai Pahlawan Proklamasi,
Bung Karno merupakan salah satu Presiden yang paling berani melawan musuh-musuh yang dianggap bisa mengacaukan keutuhan Indonesia, banyak pemimpin dunia menghormatinya. Nama Presiden Soekarno dikenal sangat besar dan harum oleh rakyat Indonesia karena jasa-jasanya. Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Saat ia lahir dinamakan Koesno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika.
Bung Karno merupakan salah satu Presiden yang paling berani melawan musuh-musuh yang dianggap bisa mengacaukan keutuhan Indonesia, banyak pemimpin dunia menghormatinya. Nama Presiden Soekarno dikenal sangat besar dan harum oleh rakyat Indonesia karena jasa-jasanya. Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Saat ia lahir dinamakan Koesno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika.
Masa
kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar.
Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar
Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian
melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu,
Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920,
pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah
Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar
"Ir" pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan
ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan
Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin,
Bandung pada 29 Desember 1929. Saat dipenjara, Soekarno mengandalkan hidupnya
dari sang istri. Seluruh kebutuhan hidup dipasok oleh Inggit yang dibantu oleh
kakak kandung Soekarno, Sukarmini atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Wardoyo.
Saat dipindahkan ke penjara Sukamiskin, pengawasan terhadap Soekarno semakin
keras dan ketat.
Dia dikategorikan sebagai
tahanan yang berbahaya. Bahkan untuk mengisolasi Soekarno agar tidak mendapat
informasi dari luar, dia digabungkan dengan para tahanan 'elite'. Kelompok
tahanan ini sebagian besar terdiri dari orang Belanda yang terlibat korupsi,
penyelewengan, atau penggelapan. Tentu saja, obrolan dengan mereka tidak
nyambung dengan Bung Karno muda yang sedang bersemangat membahas perjuangan kemerdekaan.
Paling banter yang dibicarakan adalah soal makanan, cuaca, dan hal-hal yang
tidak penting. Beberapa bulan pertama menjadi tahanan di Sukamiskin, komunikasi
Bung Karno dengan rekan-rekan seperjuangannya nyaris putus sama sekali. Tapi
sebenarnya, ada berbagai cara dan akal yang dilakukan Soekarno untuk tetap
mendapat informasi dari luar.
Hal itu terjadi saat
pihak penjara membolehkan Soekarno menerima kiriman makanan dan telur dari
luar. Telur yang merupakan barang dagangan Inggit itu selalu diperiksa ketat
oleh sipir sebelum diterima Bung Karno. Seperti yang dituturkan Ibu Wardoyo
yang dikutip dalam buku 'Bung Karno Masa Muda' terbitan Pustaka Antarkota tahun
1978, telur menjadi alat komunikasi untuk mengabarkan keadaan di luar penjara.
Caranya, bila Inggit mengirim telur asin, artinya di luar ada kabar buruk yang
menimpa rekan-rekan Bung Karno. Namun dia hanya bisa menduga-duga saja kabar
buruk tersebut, karena Inggit tidak bisa menjelaskan secara detail.
Seiring berjalannya
waktu, Soekarno dan Inggit kemudian menemukan cara yang lebih canggih untuk
mengelabui Belanda. Medianya masih sama, telur. Namun, telur tersebut telah
ditusuk-tusuk dengan jarum halus dan pesan lebih detail mengenai kabar buruk
itu dapat dipahami Bung Karno. Satu tusukan di telur berarti semua kabar baik,
dua tusukan artinya seorang teman ditangkap, dan tiga tusukan berarti ada
penyergapan besar-besaran terhadap para aktivis pergerakan kemerdekaan.
Selama menjalani masa
hukuman dari Desember 1929 hingga dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931,
Soekarno tidak pernah dijenguk oleh kedua orangtuanya yang berada Blitar.
Menurut Ibu Wardoyo, orang tua mereka Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu
Nyoman Rai tidak sanggup melihat anak yang mereka banggakan itu berada di
tempat hina yakni penjara dan dalam posisi yang tidak berdaya.
Apalagi, saat di
Sukamiskin, menurut Ibu Wardoyo, kondisi Soekarno demikian kurus dan hitam.
Namun Bung Karno beralasan, dia sengaja membuat kulitnya menjadi hitam dengan
bekerja dan bergerak di bawah terik matahari untuk memanaskan tulang-tulangnya.
Sebab di dalam sel tidak ada sinar matahari, lembab, gelap, dan dingin. Delapan
bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia
Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih
maju itu.
Pembelaannya itu membuat
Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas
pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya.
Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun
1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang
cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan
kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945,
Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya
Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945
Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang
pertama.
Sebelumnya, beliau juga
berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan
Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin
dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang
menjadi Gerakan Non Blok.
Presiden Soekarno semasa
hidupnya dikenal memiliki pesona, sehingga dengan mudah menaklukkan
wanita-wanita cantik yang diinginkannya. Sejarah mencatat Bung Karno sembilan
kali menikah. Namun banyak yang tidak tahu wanita seperti apa yang dicintai
Sang Putra Fajar itu. Untuk urusan kriteria ternyata Bung Karno bukanlah sosok
pria neko-neko. Perhatian Bung Karno akan mudah tersedot jika melihat wanita
sederhana yang berpakaian sopan. Lalu, bagaimana Bung Karno memandang wanita
berpenampilan seksi? Pernah di satu kesempatan ketika sedang jalan berdua
dengan Fatmawati,
Bung Karno bercerita mengenai penilaiannya terhadap wanita. Kala itu Bung Karno
benar-benar sedang jatuh hati pada Fatmawati. Dan Bung Karno pun menikah.
Nama : Immanuel
Bintang.K.
Kelas/absen
: 7D/11