// Unknown
// On-Friday, November 1, 2013
Santo Carolus
Borromeus dilahirkan di Italia tanggal 2 Oktober 1538. Ia merupakan anak
keluarga bangsawan. Carolus merupakan putera kedua dari 6 bersaudara. Ayahnya,
Giberto, merupakan seorang yang saleh dan berbakat, sedangkan ibunya,
Margherita adalah saudara dari Paus Pius IV. Di kemudian hari Carolus
menjadi Cardinal dan Uskup Agung Milano. Banyak orang berkata bahwa seluruh
hidup dan karyanya hanya untuk Allah dan kemajuan gerejanya.
Kurang lebih 40
tahun yang lalu setelah adanya Reformasi Protestan, Carolus membantu Paus dalam
usahanya yaitu emperbaharui gereja. Pada umurnya yang kira-kira masih 22 tahun,
ia diangkat oleh Paus Pius IV menjadi Cardinal. Namun, pada saat itu juga ia menjabat
menjadi sekertaris Negara. Seiring berjalannya waktu, Carolus meminta kepada
Paus agar di bebaskan dari tugasnya yang lain dan lebih memusatkan perhatiannya
pada Keuskupan Milano.
Setelah kakaknya
meninggal, secara mendadak Carolus mengikuti retret secara khusus. Kemudian ia
menjadi imam dan hidup secara radikal. Ia selalu berdoa secara teratur setiap
harinya. Ia juga selalu menghabiskan berjam-jam waktunya untuk berdoa dan
memberikan kotbah tentang pentingnya berdoa dalam kehidupan. Carolus juga tidak
pernah lupa mengaku dosa secara rutin. Ia juga belajar hidup dari sebuah
kederhanaan.
Walau Carolus hidup
dari sebuah kesederhanaan, tetapi ia selalu membagi apa yang dia punya kepada
orang yang lebih berkekurangan hidup. Ia juga selalu memperhatikan orang-orang
tersingkir dan selalu di anggap hina. Dengan kerelaan hati ia menampung
orang-orang itu dan menjadikan rumahnya sebagai rumah sakit dan juga melayani
sebagai perawat dan pembimbing rohani bagi para pasien. Pada masa pasca Konsili
Trente, semangat hidup umat Kristiani sangat menurun. Banyak umat yang tidak
pergi ke gereja. Akhibat nya gereja menjadi sangat sepi dan di ubah menjadi toko/tempat
pesta. Dengan hal demikiian, semagat Carolus untuk membangkitkan iman yang
telah pudar sangat besar. Dan perjuangan Carolus tidak sia-sia, ia membuahkan
hasil yang baik.
Namun, ditengah-tengah
perjuangannya, ia tetap berusaha memperbaharui gerejanya. Iman serta
ketabahannya dapat mengobarkan api Kristiani dalam hati umat Kristus. Akibat perbuatannya
itu membuat ia disukai banyak orang dan dianggap sebagai penyelamat kota
Milano. Namun, pekerjaannya yang berat membuat kondisi kesehatan Carolus
menurun. Dan pada akhirnya, ia wafat di Milano pada tanggal 3 November 1584.
Klara Neila Nares Wari
VIIIB/25